Selasa, 26 Mei 2009

HUBUNGAN PENDIDIKAN JASMANI DENGAN KEBUGARAN

Pendidikan merupakan salah satu kunci sukses pembangunan nasional. Kualitas manusia sebagai pelaku pembangunan nasional sangat menentukan keberhasilan pembangunan nasional. Maka dari itu pendidikan dituntut peran aktif dalam usaha menciptakan manusia yang berpengetahuan tinggi, punya keterampilan, sehat jasmani dan rohani, punya pribadi yang kuat, dan punya rasa tanggung jawab.
Pendidikan nasional adalah pendidikan yang berdasarkan Pancasila dan Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, yang berakar pada nilai-nilai agama, kebudayaan nasional Indonesia, dan tanggap tuntutan perubahan zaman ( UU RI No. 20, 2003 : 3 ). Selain itu tujuan pendidikan secara mikro bertujuan membentuk manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, beretika ( beradap dan berwawasan budaya bangsa Indonesia ), memiliki nalar ( maju, cakap, cerdas, kreatif, inovatif, dan bertanggung jawab ), berkemampuan komunikasi, sosial (tertib dan sadar hokum, kooperatif, demokratis, dan berbadan sehat ) sehingga menjadi manusia mandiri ( mulyasa, 2002 : 21).
Pendidikan jasmani adalah bagian integral dari pendidikan dan merupakan alat pendidikan (Abdulkadir, 1992 : 2). Pendidikan jasmani berusaha untuk mengembangkan pribadi secara keseluruan dengan sarana jasmani yang merupakan saham khususnya yang tidak diperoleh dari pendidikan yang lain. Karena hasil pendidikan dan pengalaman jasmani tidak terbatas pada perkembangan tubuh atau fisik. Istilah jasmani harus dipandang oleh kerangka yang lebih luas. Sebagai satu keadaan kondisi jiwa dan raga. Pendidikan jasmani berkewajiban meningkatkan jiwa dan raga yang mempengaruhi semua aspek kehidupan sehari-hari seseorang atau keseluruan pribadi seseorang. Pendidikan jasmani menggunakan pendekatan keseluruhan yang mencakup semua kawasan baik organik, motorik, kognitif, maupun afektif ( Abdulkadir, 1992 : 1 ). Sesuai dengan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional (Permendiknas) No. 22 Tahun 2006 bagian latar belakang SK-KD yaitu pada nomor 1, dinyatakan bahwa pendidikan jasmani di sekolah bertujuan mengembangkan keterampilan pengelolaan diri dalam upaya pengembangan dan pemeliharaan kebugaran jasmani serta pola hidup sehat melalui berbagai aktivitas jasmani dan olahraga yang terpilih.
Melihat salah satu tujuan pendidikan jasmani di atas, maka untuk mengetahui bahwa pendidikan jasmani yang dilakukan di sekolah telah mencapai tujuan tersebut atau belum, diperlukan pengukuran tentang kebugaran jasmani siswa.
Kebugaran jasmani dapat diukur melalui Tes kebugaran Jasmani Indonesia (TKJI). Tes Kebugaran Jasmani Indonesia (TKJI) untuk remaja usia 13 – 15 tahun yaitu dengan melakukan tes :
1. Lari 50 meter.
2. Pull-up
3. Sit-up
4. Vertical jump
5. Lari 1000 meter untuk putra dan 800 meter untuk putri

0 komentar:

Posting Komentar