Sabtu, 29 November 2008

BURUKNYA MUTU GURU OLAHRAGA DI SEKOLAH

          Selama ini peran guru olahraga disekolah sering dianggap sebelah mata baik dari rekan guru, siswa, dan masyarakat. Bahkan mereka menganggap bahwa untuk menjadi seorang guru olahraga tidak diperlukan kemampuan khusus tentang olahraga. Maka dari itu sering kita lihat banyak guru mata pelajaran lain yang bisa merangkap sebagai guru olahraga di sekolahnya. Misalnya hanya berbekal sebuah peluit dan bola,mereka dapat melaksanakan pembelajaran olahraga. Belum lagi seorang guru olahraga yang melaksanakan pembelajaran tanpa berpedoman pada tujuan dari pembelajaran tersebut. Bahkan untuk melakukan evaluasinya pun lebih cenderung asal-asalan atau bahasa gaulnya adalah “ngaji” (ngarang biji). Banyak dari mereka yang melakukan evaluasi tidak sesuai pada tujuan dari pembelajaran. Misalnya saja seorang guru melakukan tes lari 100 m, tes lompat jauh, dll. Padahal jelas bahwa tujuan pembelajaran olahraga di sekolah bukanlah membentuk siswa-siswa untuk menjadi seorang atlet. Sering terjadi bahwa siswa yang masuk tim bolabasket di sekolah pasti akan memperoleh nilai yang bagus di rapor. Sekarang pertanyaannya adalah apakah seperti ini peran seorang guru olahraga di sekolah?
          Padahal menurut saya mata pelajaran penjasorkesrek adalah mata pelajaran yang sangat penting dan sangat berpengaruh terhadap mata pelajaran lain. Misal, jika seorang siswa memiliki tingkat kebugaran tubuh yang rendah maka ia akan mudah merasa lelah. Sedangkan di sekolah, seorang siswa harus memiliki kondisi tubuh yang prima untuk mengikuti pembelajaran. Sehingga mereka lebih mudah menerima sesuatu yang diajarkan oleh gurunya di kelas. Hal ini jelas tercantum dalam tujuan dari pembelajaran penjasorkesrek di sekolah salah satunya adalah meningkatkan kebugaran jasmani siswa. Sedangkan selama ini seorang guru penjas tidak tahu apakah kebugaran siswanya meningkat atau malah tambah menurun. Mereka tidak pernah melakukan pengukuran tingkat kebugaran jasmani siswa-siswanya.
          Untuk menjadi seorang guru olahraga diperlukan kemampuan khusus yang tentunya tidak dimiliki oleh guru mata pelajaran lain. Selain pengetahuan tentang olahraga seorang guru penjas harus mempunyai kemampuan lain seperti cara melakukan evaluasi pembelajaran. Evaluasi pada mata pelajaran penjas sangat berbeda dengan matpel lain. Pada mata pelajaran penjas cara mengevaluasinya lebih rumit dari pada mata pelajaran yang lain. Dalam melakukan evaluasi yang kita uji adalah tujuan pembelajarannya, sedangkan penjas mempunyai tujuan yang berbeda dengan matpel lain. Misalnya untuk mata pelajaran matematika kita melakukan evaluasi hanya dengan memberikan soal sebanyak 10 sudah bisa mencakup semua tujuan pembelajaran, sedangkan penjas bila digunakan cara seperti itu tidak mungkin bisa mencakup semua tujuan pembelajaran. Aspek-aspek yang dinilai penjas sangatlah beragam dan berbeda.
          Maka dari itu untuk saat ini penjas masih dianggap mata pelajaran yang tidak begitu penting. Hal ini dikarenakan kualitas dari tenaga pengajarnya sendiri yang tidak mempunyai kualitas yang unggul. Padal di negara lain pendidikan olahraga dianggap penting dan perlu untuk terus dikembangkan. (Alan Kevi P)

2 komentar:

artikelpenjas mengatakan...

nitip gan...

Dj Blackersz mengatakan...

nitip lagi gan...

Posting Komentar